info@stipram.ac.id (0274) 485 650
Dosen STIPRAM Raih Hibah Penelitian Kemendikbudristek
Sabtu, 14 Oktober 2023 09:31:49

Tim Peneliti Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STIPRAM) berhasil meraih hibah penelitian dari KEMENDIKBUDRISTEK. Proposal yang diajukan berhasil menarik perhatian reviewer sehingga mendapat bantuan pendanaan. Tim peneliti merupakan kolaborasi yang terdiri dari Dosen dan mahasiswa: Apit Buchori, SE., MM, Agung Sulistyo, SE., MM., CHE, Tri Eko Yudiandri, SE., M.M.Par, M Bangga Arifkusuma, Fakhrul Hadianto, Elvis Aguilera dan Indra Saputra.

Keberhasilan ini dapat dikatakan sebagai sebuah pencapaian target dari Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) yang dicanangkan Pemerintah. Secara spesifik, kegiatan ini merupakan upaya implementasi keilmuan Dosen dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Lebih lanjut, kegiatan ini juga sebagai ajang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman di luar kelas dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh.

Salah satu anggota tim pengusul Agung Sulistyo mengatakan, pengajuan proposal penelitian tersebut berawal dari perkembangan pariwisata di Indonesia yang semakin membaik pasca Pandemi Covid 19. Kondisi tersebut dapat dilihat dari banyaknya potensi wisata, seperti: budaya, kerajinan, kuliner, serta aktivitas masyarakat dalam bingkai desa wisata. Lebih lanjut, perubahan perilaku dan tujuan wisata dari wisata masal menjadi wisata minat khusus, memberikan angin segar bagi perkembangan desa wisata. Namun demikian, masih banyak desa wisata yang mengalami masalah perkembangan serta belum memberikan manfaat bagi masyarakat. Beberapa permasalahan desa wisata seperti: legalitas, daya tarik, pemasaran hingga ketidaksepahaman dengan pihak lain perlu diselesaikan.

Penelitian ini mencoba melakukan investigasi dan membuka selubung pengelolaan desa wisata berprestasi, sehingga dapat menjadi role model pengelolaan desa wisata secara luas. Untuk menjawab kondisi tersebut, maka dipilih beberapa desa wisata berprestasi di DI Yogyakarta sebagai objek penelitian, antara lain: Desa Wisata Tinalah, Desa Wisata Pentingsari dan Desa Wisata Nglanggeran.

Hasil penelitian menunjukan jika pengelolaan desa wisata perlu melakukan beberapa praktek inovasi seperti: 1) menemukan ciri khas, 2) berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan, 3) mampu memberdayakan masyarakat, 4) memiliki pola kemitraan yang baik, 5) adopsi strategi pemasaran, serta 6) mampu menjadi sumber pengetahuan bagi pihak lainnya.