info@stipram.ac.id (0274) 485 650
Pariwisata yang Bertanggung jawab
Rabu, 13 April 2022 11:20:19

DI BULAN RAMADAN tahun ini 1443H/2022, masyarakat patut lebih bersyukur karena pandemi sudah melandai, masyarakat muslim juga sudah dapat taraweh dengan tenang dan khusuk, bahkan masyarakatpun dapat mudik dihari Lebaran nanti karena pemerintah secara resmi telah mengumumkan kelonggaran-kelonggaran tersebut seiring dengan capaian vaksinasi masyarakat yang semakin tinggi.

Dua tahun masyarakat menahan untuk tidak banyak berkegiatan di luar, karena memang kondisi dan situasi pandemi. Dan saat inipun masyarakat semakin teredukasi dengan baik bahwa protokol kesehatan tetaplah diutamakan dan bahkan saat ini sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat.

Bila dilihat dari sisi pariwisata, dalam beberapa waktu terakhir ini masyarakat sudah tidak terbendung keinginan untuk berwisata. Bagaimanapun juga berwisata telah menjadi suatu kebutuhan masyarakat untuk menyeimbangkan kepentingan jasmani dan rohani. Dan masyarakat butuh edukasi tetntang pariwisata yang bertanggung jawab supaya pariwisata berkelanjutan tetap terjaga dengan baik.

Sebagai perguruan tinggi pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta tentu ikut mempersiapkan pengembangan pariwisata bertanggungjawab maupun berkelanjutan.

Pariwisata Bertanggungjawab (Responsible Tourism) adalah konsep pengembangan dari ecotourism (kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan) dan sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan). Konsep ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk meminimalisir dampak negatif lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi dari kegiatan kepariwisataan dan memaksimalkan dampak positif.

Dalam kurikulum pendidikan tinggi pariwisata, STIPRAM selalu mengedepankan pariwisata bertanggungjawab maupun pariwisata berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan supaya para mahasiswa dapat lebih konkrit memahami pengelolaan pariwisata bertanggungjawab dan berkelanjutan. Dengan pemahaman langsung dilapangan maka STIPRAM menyiapkan SDM yang handal dan dapat memahami pariwisata bertanggungjawab dan berkelanjutan. Terlebih-lebih di masa-masa pandemi covid seperti saat ini tantangan yang harus dihadapi semakin kompleks.

Pada destinasi wisata penegakan protokol kesehatan haruslah diutamakan. Masyarakat dihimbau untuk tidak merusak lingkungan dengan membuang kotoran dan sampah disembarang tempat, tetap menjaga keasrian lingkungan dan menjaga aset budaya yang ada disekitar kita. Keberlanjutan pariwisata (sustainaible tourism) harus tetap dijaga sampai anak cucu kita dapat tetap menikmati sumber daya alam bangsa ini.Sebagai bentuk kontribusi nyata, STIPRAM senantiasa memberikan edukasi dalam setiap praktikum dan kuliah lapangan.

Selain itu STIPRAM senantiasa mengedukasi mahasiswa dan masyarakat yang datang ke kampus untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan hal tersebut kedepan akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat mengingat pentingnya pengetatan protokol kesehatan. Tentu masyarakat tidak ingin lagi terancam dengan adanya dampak covid-19. Seperti halnya pemerintah saat ini melakukan pelonggaran seiring dengan melandainya korban covid-19, bila masyarakat tidak mengimbangi dengan pengetatan protokol kesehatan dikawatirkan akan muncul kembali klaster-klaster baru.

Oleh karena itu masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspaan terhadap efek domino dari pandemi covid-19 ini. Seiring dengan melandainya covid-19 ini masyarakat tentu tidak ingin kembali menderita karena dampak covid-19 ini. Beraktivitas normal silakan akan tetapi protokol kesehatan tetap diutamakan, agar semua terhindar dari dampak covid-19. (Dr Damiasih MPar CHE, Wakil Ketua Stipram Yogyakarta)