info@stipram.ac.id (0274) 485 650
Alur Pengembangan Pariwisata Ke Depan
Jumat, 5 April 2024 10:33:11

Perkembangan pariwisata semakin lama semain menarik untuk disimak. Masyarakat semakin membutuhkan berwisata sebagai bagian dari kepentingan berkehidupan. Berwisata tidak harus mahal, dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar tempat tinggal. Wisata alam, buatan, kuliner, budaya, dan wisata religi dapat dijumpai disekitar lingkungan tempat tinggal. Seiring dengan tingkat kebutuhan tersebut, maka masyarakat juga semakin cerdas dalam memilih dan menetukan destinasi berwisata yang akan dituju sehingga tujuan berwisata akan mengena untuk seluruh anggota keluarga.

Trend berwisata akhir-akhir ini mulai kembali marak dengan istilah wisata edukasi (educational tourism). Educational Tourism adalah kegiatan berwisata sambil melakukan suatu edukasi atau pendidikan bagi para wsiatawan. Para wisatawan dapat memperoleh ilmu selain mendapat penat dari rutinitas sehari-hari. Wisata edukasi ini adalah kecenderungan diminati oleh wisatawan yang sifatnya berkelompok karena akan mendapatkan vibes atau rassa yang mengena seperti halnya seperti masyarakat berpendidikan, pemerintahan, maupun warga masyarakat pada umumnya. Wisata edukasi yang saat ini menjamur adalah bidang kuliner atau makanan khas daerah, budaya membatik, belajar bermain gamelan, menari, menyanyi dan ilmu-ilmu pasti lain. Selain biaya lebih ringan, wisata edukasi ini membawa manfaat lebih di luar kurikulum. Tantangan kedepan adalah bagaimana SDM dapat mengembangkan potensi ini dengan kemasan yang lebih kreatif, pemasaran yang lebih luas dan berbasis teknologi tentunmya supaya dapat menjangakau mangsa pasar lebih luas baik didalam maupun luar negeri.

Selain strategi tersebut di atas, pelaku wisata dapat melakukan kolaborasi atau memberdayakan masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan guna menjual produk yang ditawarkan seperti halnya makannan, minuman, dan produk-produk lainnya, sehingga selain belajar secara langsumg denagna membawa kenangan tersendiri, wisatawan dapat membeli produk yang dipelajari sebagai buah tangan.

Hal tersebut sekaligus sebaai promosi dari dan untuk masyarakat. Usaha lain yang dapat dijalankan adalah melalui jalinan kolaborasi dengan destinasi wisata yang lain yang terdekat, sehingga akan tercipta paket wisata yang berkesinambungan. Dengan paket wisata berkesinambungan tersebut, maka lokomotif perekonomian semakin bangkit karena masyarakat dapat memanfaatkan transportasi tradisional dari dan ke tujuan destinasi yang lainnya.

Pariwisata berbasis masyarakat memang merupakan pioner pertumbuhan wisata nasional bila dapat berkolaborasi dengan lembaga lain seperti halnya dengan pemerintah maupun investor. Dengan demikian potensi wisata yang ada di daerah-daerah dapat lebih menggeliat kembali. Untuk menjadi tujuan utama berwisata secara nasional memang harus diawali dari masyarakat yang memerlukan dukungan dan perhatian dari pemerintah sehingga masyarakat lebih terpacu untuk bekerjasama membangun pariwisata dengan harapan kedepan akan berkembang dan cita-cita bangsa Indonesia menjadu tujuan utama destinasi secara inernasional akan tecapai melalui kejasama secara komprehensif.

Bila ditelaah lebih jauh kedepan, sektor pariwisata akan semakin berkontribusi dalam menyumbang pendapatan nasional, dan hal tersebut dapat diimbangi dengan kematangan dan kesiapan sumber daya manusia yang terintegratif, dan ini menjadi tugas dan tanggung jawab para pengelola pendidikan khususnya dan masyarakat secara luas pada umumnya. Kesadaran masyarakat dalam hal pengelolaan wisata juga tidak luput dari perhatian bersama baik dari pelayanan, kebersihan, dan fasilitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan wisatawan. (Damiasih - Dosen STIPRAM).